Pengembangan Budaya Literasi Sekolah

Pengembangan Budaya Literasi Sekolah

Sumber : Google/Image

Artikel Oleh : Gr., Putu Eka Putra, S.Si, M.Pd

Budaya literasi sekolah saat ini menjadi suatu perhatian yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh berbagai kalangan akademisi di Indonesia. Budaya literasi sendiri sesungguhnya sudah kerap kali dilaksanakan oleh
masyarakat kita di Indonesia hanya saja konteks kebahasahannya saja yang mungkin sedikit kurang familiar ditelinga kebanyakan orang. Budaya literasi yang paling sederhana dan sering kita jumpai adalah budaya membaca.

Membaca saat ini sudah tidak lagi hanya dapat dilakukan melalui buku-buku saja akan tetapi juga dapat dilakukan melalui media elektronik layaknya dunia maya world wide web (dunia tanpa batas internet). Seiring berkembangnya zaman yang saat ini telah dikatakan sebagai zaman revolusi industri 4.0 (zaman milenial) berbagai kemudahan informasi dapat diperoleh dari mana saja. Mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan mudahnya mengakses informasi yang diinginkan melalui ponsel smartphone mereka.

Masyarakat harus menguasai enam literasi dasar, yaitu (1) literasi baca tulis, (2) literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, serta (6) literasi budaya dan kewarganegaraan. Keenam budaya literasi ini dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran disekolah. (1) budaya literasi baca tulis dapat diprogramkan dalam kegiatan awal pembelajaran dimana siswa dapat diberikan tugas untuk membaca buku apapun kemudian siswa diminta untuk melakukan kegiatan untuk menuliskan resensi singkat dari apa yang telah dibacanya yang selanjutnya resensi singkat tersebut dapat disampaikan secara lisan didepan kelas secara kontinu. (2) budaya literasi numerasi merupakan budaya untuk mampu mengorganisasikan informasi yang didapat melalui grafik, tabel, bagan maupun simbol-simbol matematika. sebagai contoh siswa dapat diajak untuk mencari informasi yang tertera pada komposisi dari suatu barang, mebuat struktur organisasi kelas dan penyusunan jadwal pelajaran, membuat program belajar dalam satu minggu dan masih banyak lagi. (3) budaya literasi digital, kegiatan budaya ini dapat diprogramkan dengan cara mengakomodasi siswa untuk mencari informasi melalui internet kemudian membuat suatu presentasi yang menggunakan penerapan beberapa perangkat digital seperti LCD maupun lainnya. (4) budaya literasi finansial dapat diprogramkan dengan cara memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan budidaya apotik hidup, kegiatan daur ulang, kegiatan wirausaha melalui kantin kejujuran dan masih banyak lagi. (5) budaya literasi kewarganegaraan dapat diprogramkan dengan melakukan budaya upacara bendera, peringatan hari besar bangsa Indonesia, gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekolah dan masih banyak lagi. (6) budaya literasi sains dapat diprogramkan dengan cara mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekitar, dedaunan, ekosistem kolam dan masih banyak lagi. Budaya literasi di sekolah memang memerlukan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak sehingga program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan. (eka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *